KOLESTEROL
Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana
tingkat kolesterol dalam darah yang melampaui kadar yang normal. Kolesterol itu
sendiri adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi di hati
dan sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Kondisi kolesterol tinggi dapat
meningkatkan risiko terkena penyakit serius. Penyakit yang mengintai penderita
kolesterol tinggi biasanya dikaitkan dengan adanya pengendapan kolesterol
berlebihan pada pembuluh darah, seperti stroke dan serangan jantung.
Menurut laporan WHO pada tahun 2011, diperkirakan sekitar 35
persen penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas
normal yang baik untuk kesehatan. Artinya sepertiga penduduk Indonesia berisiko
tinggi terkena penyakit arteri.
Kelebihan kolesterol bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan
dengan kandungan kolesterol tinggi atau karena kurang berolahraga. Namun,
kondisi ini juga bisa terjadi akibat faktor keturunan.
Tentang
Kolesterol
Sebenarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya
disebut dengan lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein
dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan
tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik.
LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel
yang membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan,
maka dapat mengendap pada dinding-dinding arteri dan menyebabkan penyakit. Di
lain sisi, HDL, sebagai kebalikan dari LDL, bertugas mengangkut kolesterol
kembali ke dalam organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau
dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.
Kadar kolesterol dalam darah yang disarankan bisa bervariasi,
tergantung apakah orang tersebut memiliki risiko lebih tinggi atau lebih rendah
untuk terkena penyakit pembuluh arteri. Jumlah kolesterol dalam darah bisa
diukur dengan melakukan tes darah.
Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam
darah jika kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi,
berpenyakit diabetes, atau memiliki penyakit lainnya yang dapat meningkatkan
kadar kolesterol.
Diagnosis kadar kolesterol juga
dianjurkan jika seseorang memiliki keluarga dekat yang menderita penyakit
akibat kolesterol, atau keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit
kardiovaskular pada usia dini.
Bagi mereka yang pernah terdiagnosis memiliki penyakit jantung
koroner, stroke ringan, atau penyakit arteri perifer, disarankan melakukan
pemeriksaan ini juga.
Dampak
kolesterol tinggi
Ketika kolesterol berlebihan mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Dengan kata lain, kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke ringan, stroke, dan serangan jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit
di dada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang
mengalami stres atau melakukan kegiatan fisik yang berat. Selain itu,
kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner.
Jika tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok,
penderita kolesterol tinggi akan lebih berisiko terkena stroke atau penyakit
jantung. Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini
dapat menghentikan aktivitas kolesterol baik atau HDL untuk mengangkut timbunan
lemak menuju hati. Akibatnya bisa terjadi penyempitan arteri atau
aterosklerosis.
Selain itu, risiko penderita juga meningkat jika dia menderita
hipertensi, diabetes, atau memiliki keluarga yang menderita penyakit
jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh
kondisi genetik (keturunan) yang disebut dengan familial
hypercholesterolaemia (FH). Kadar kolesterol penderita kondisi
ini tetap tinggi meski telah mengonsumsi makanan sehat.
Cara mencegah atau menurunkan kadar kolesterol
Gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam mengani kondisi
kolesterol tinggi. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah
satu langkah utama yang bisa dilakukan dalam mencegah atau
menurunkan kadar kolesterol. Kandungan lemak dalam makanan harus rendah.
Cobalah ganti konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan
dan sayur-sayuran, serta biji-bijian utuh (misalnya roti gandum utuh). Dengan
begitu, kadar kolesterol dalam tubuh akan tetap rendah. Selain diet sehat,
segera mulai melakukan olah raga secara rutin dan turunkan berat badan bagi
yang mengalami kelebihan berat badan. Tidak kalah penting, hindari merokok.
Jika saran-saran di atas tetap tidak mampu menurunkan kadar
kolesterol Anda dan risiko penyakit jantung tetap mengintai, sebaiknya
periksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan pengobatan dengan memberi Anda resep obat penurun
kolesterol, seperti statin.
PENYEBAB KOLESTEROL TINGGI
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi, salah satunya adalah gaya hidup. Berikut ini adalah hal-hal yang dikategorikan sebagai gaya hidup tidak sehat yang berisiko tinggi memicu peningkatan kadar kolesterol jahat pada darah.
· Kebiasaan
mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Hal yang paling berpengaruh terhadap
kadar kolesterol dalam darah adalah tingginya kadar lemak jenuh dalam makanan
tersebut. Makanan-makanan yang tinggi kadar lemak jenuhnya antara lain santan,
jeroan, otak sapi, daging kambing, daging bebek dengan kulit, kulit ayam,
kerang, udang, cumi, dan telur burung puyuh.
·
Keengganan untuk
berolahraga atau kurang melakukan aktivitas fisik.
· Terutama bagi Anda yang
merokok, pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini
dapat menghentikan aktivitas HDL atau kolesterol baik untuk mengangkut timbunan
lemak dari tubuh menuju hati untuk dibuang. Akibatnya bisa terjadi penyempitan
arteri atau aterosklerosis.
·
Kebiasaan terlalu banyak
mengonsumsi minuman keras.
Faktor lain yang menjadikan seseorang lebih beresiko mengalami
kolesterol tinggi adalah obesitas dan memiliki lingkar pinggang yang
berlebihan. Untuk kita yang termasuk bangsa Asia, obesitas berarti memiliki indeks massa tubuh di atas 25 (kg/m2) sedangkan dikatakan lingkar pinggang berlebihan
dimana melewati 90 cm bagi laki-laki atau 80 cm untuk perempuan. Jika seseorang
mengalami obesitas, maka dia cenderung memiliki kadar kolesterol
jahat dan kadar trigliserida yang lebih tinggi serta kadar kolesterol baik yang
lebih rendah.
Trigliserida adalah jenis lain
dari zat lemak pada darah. Ada beberapa penyebab naiknya kadar trigliserida
dalam tubuh seseorang, antara lain karena faktor genetik, kegemukan, terlalu
banyak mengonsumsi minuman keras, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang
mengandung gula atau lemak tinggi.
Faktor-faktor
lainnya
Selain gaya hidup, ada beberapa kondisi yang bisa mengubah kadar
kolesterol seseorang menjadi tinggi, di antaranya adalah tekanan darah tinggi dan diabetes,
kelenjar tiroid yang kurang aktif, penyakit hati, dan penyakit ginjal.
Mengobati kondisi-kondisi mendasar tersebut dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol.
Kolesterol tinggi juga rentan dialami oleh ras-ras tertentu di
dunia. Seseorang yang berketurunan Bangladesh, India, Sri lanka, atau Pakistan
lebih berisiko mendapatkan kolesterol tinggi. Selain ras, usia juga menjadi
faktor penentu. Seiring pertambahan usia, risiko untuk terena penyempitan
arteri atau aterosklerosis makin meningkat.
Faktor lainnya adalah riwayat keluarga atau genetik. Kondisi
kolesterol tinggi yang terjadi di dalam keluarga disebut familial
hypercholesterolaemia. Satu dari lima ratus orang mewarisi
kondisi ini dari orang tua. Seseorang yang memiliki kondisi ini, biasanya tidak
bisa menghilangkan kelebihan kolesterol yang terdapat dalam darah dengan
sempurna. Dan bagi mereka yang hidup dengan kadar kolesterol tinggi, berarti
berisiko untuk mendapatkan gangguan jantung dini. Anda lebih rentan terkena
kolesterol tinggi jika keluarga laki-laki (ayah atau saudara kandung) terkena
stroke atau penyakit jantung koroner di bawah usia 55 tahun. Anda juga rentan
memiliki kolesterol tinggi jika keluarga perempuan Anda (ibu atau saudara
kandung) terkena stroke atau darah tinggi di bawah usia 65 tahun.
DIAGNOSIS KOLESTEROL TINGGI
Kadar kolesterol pada darah dapat diukur dengan tes darah sederhana. Sampel darah tersebut nantinya akan dipakai untuk menentukan tingkat kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), serta trigliserida di dalam darah. Sebelum melakukan tes, biasanya pasien akan diminta untuk tidak makan selama 10-12 jam. Tujuannya agar hasil tes tidak terpengaruh oleh makanan yang masih dicerna.
Setelah pemeriksaan selesai dan hasilnya didapat, maka dokter
akan menjelaskan kepada pasien dan menyimpulkan apakah pasien tersebut memiliki
risiko rendah, menengah, atau tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskular,
seperti penyakit stroke atau penyakit jantung dalam
kurun waktu 10 tahun. Kesimpulan tersebut tidak hanya didasarkan pada hasil tes
kolesterol, namun juga didapat dengan memperhitungkan hal-hal berikut ini.
·
Jenis kelamin, riwayat
keluarga, etnis, dan usia.
·
Faktor-faktor risiko
yang dapat diobati, sepertidiabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit lainnya.
·
Indeks massa tubuh
pasien yang ukurannya didapat dari perbandingan berat badan pasien dengan
tinggi badan.
Untuk mengukur kadar kolesterol total, kolesterol darah diukur
dengan satuan yang disebut milimol per liter darah, atau biasa disingkat dengan
mmol/L. Bagi orang dewasa yang sehat, tingkat kolesterol yang disarankan adalah
5 mmol/L atau kurang. Sedangkan bagi mereka yang berisiko tinggi, disarankan 4
mmol/L atau kurang.
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang ideal adalah 3 mmol/L atau
kurang bagi orang-orang dewasa yang sehat dan 2 mmol/L atau kurang bagi mereka
yang berisiko tinggi. Kadar ideal kolesterol baik adalah di atas 1 mmol/L. Jika
di bawah itu, maka risiko terkena penyakit jantung akan
tinggi.
Selain memeriksa kadar kolesterol, kadar trigliserida juga akan
diperiksa. Trigliserida merupakan lemak dalam tubuh yang akan diubah menjadi
energi. Zat ini bersumber dari konsumsi makanan berlemak. Trigliserida yang
tidak terpakai akan disimpan tubuh di dalam jaringan lemak. Kelebihan
trigliserida dapat menyebabkan penyakit jantung. Kadar trigliserida yang
dianjurkan adalah sama dengan/atau di bawah 1.7 mmol/l.
Orang-orang
yang disarankan menjalani
pemeriksaan kolesterol
Seseorang
disarankan menjalani pemeriksaan kadar kolesterol darah jika:
·
Berusia di atas empat
puluh tahun.
·
Menderita diabetes atau
tekanan darah tinggi.
·
Kelebihan berat badan
atau obesitas.
·
Terdiagnosis mengidap
stroke ringan, penyakit arteri perifer, atau jantung koroner.
· Memiliki penyakit lain,
seperti penyakit ginjal, radang pankreas atau pankreatitis, atau
kelenjar tiroid yang kurang aktif. Penyakit-penyakit tersebut dapat
meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol.
· Memiliki keluarga dekat
yang memiliki gangguan kesehatan terkait kolesterol, seperti familial
hypercholesterolaemia.
· Memiliki riwayat
keluarga berpenyakit kardiovaskular dini (misalnya ayah atau saudara laki-laki
yang terkena stroke, penyakit jantung, atau serangan jantung di
bawah usia 55 tahun dan ibu atau saudara perempuan yang terkena penyakit
tersebut di bawah usia 65 tahun).
KADAR KOLESTEROL
Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan berkala agar dapat memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan. Lantas, kapan sebaiknya kita mulai melakukan pemeriksaan kadar kolesterol?
Bila Anda merokok, memiliki berat badan yang berlebih, tekanan
darah tinggi, mengidap diabetes dan ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
jantung, sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan sejak usia 20 tahun.
Namun, jika Anda tidak merokok dan tidak mengidap
penyakit-penyakit tersebut pemeriksaan dapat dimulai sejak usia 35 tahun. Jika
hasilnya normal, Anda dapat kembali mengeceknya setiap 5 tahun
sekali. Tapi, jika Anda memiliki tingkat kolesterol tinggi,
sebaiknya pemeriksaan dilakukan lebih sering. Terlebih, jika Anda mengidap
penyakit diabetes, jantung dan gangguan ginjal.
Ada dua jenis kolesterol, yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol baik (HDL-High
Density Lipoprotein) berfungsi untuk mencegah terjadinya
ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat
lemak. Sedangkan kolesterol jahat (LDL-Low
Density Lipoprotein) merupakan salah satu penyebab utama
pembentukan ateroma. Selain kolesterol baik dan jahat, ada lemak dalam bentuk
lain dalam darah yang disebut trigliserida.
Ateroma sendiri merupakan pemicu penyakit jantung yang dikenal
juga sebagai ateroklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Ateroma
adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh darah. Setelah
berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, plak tersebut menebal dan meluas. Pada
saat itulah, pembuluh darah tersumbat dan membuat aliran darah tidak lancar.
Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau masalah serius
lainnya.
Tingkat kolesterol setiap orang berbeda-beda, tergantung pada
apa yang dikonsumsinya. Selain itu, setiap orang dapat memiliki tingkat
kolesterol yang berbeda pula meski mengosumsi makanan yang sama. Pada beberapa
orang, kolesterol tinggi bisa hanya disebabkan oleh faktor keturunan.
Sebelum melakukan pemeriksaan tingkat kolesterol, Anda harus
berpuasa terlebih dahulu selama 9-12 jam. Pengukuran kadar kolesterol
dilakukan dengan mengetahui berapa miligram (mg) kolesterol yang terdapat dalam
setiap desiliter (dL) darah.
Berikut ini kadar normal
untuk jenis-jenis kolesterol yang ada dalam darah.
Kolesterol
baik
Semakin
tinggi tingkat kolesterol baik atau HDL, maka akan semakin baik untuk
kesehatan. Ini karena HDL melindungi dari penyakit jantung. Tingkat HDL minimal
60 mg/dL atau lebih dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebaliknya, tingkat HDL kurang dari 40 mg/dL justru menaikkan risiko penyakit
jantung.
Kolesterol
jahat
Karena
sifatnya yang jahat, LDL atau kolesterol jahat sebaiknya berada pada tingkat
yang rendah atau dapat ditoleransi tubuh, yaitu kurang dari 100 mg/dL. Jumlah
LDL 100-129 mg/dL dapat dikatakan sebagai ambang batas toleransi. Jika melebihi
jumlah tersebut kolesterol jahat dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan seperti ateroma, penyakit jantung, dan stroke.
Jumlah
LDL 130-159 mg/dL dapat dikatakan memasuki ambang batas tinggi, dan jika
jumlahnya telah mencapai 160-189 mg/dL sudah masuk level tinggi. Sedangkan
jumlah LDL 190 mg/dL dan selebihnya, sudah berada pada level sangat tinggi.
Trigliserida
Lemak
ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, semakin rendah
tingkat trigliserida, maka akan semakin baik untuk kesehatan. Jumlah
trigliserida 150-199 mg/dL dapat dikatakan berada pada ambang batas tinggi, dan
jumlah 200 mg/dL atau lebih termasuk tingkat trigliserida tinggi. Sebagian
orang memerlukan perawatan jika memiliki kadar trigliserida pada kedua level
tersebut.
Kolesterol
total
Kolesterol
total merupakan gabungan dari jumlah kolesterol baik, kolesterol jahat, dan
trigliserida dalam setiap desiliter darah. Biasanya, dengan melihat kadar
kolesterol total dan HDL saja sudah dapat menggambarkan kondisi umum kadar
kolesterol Anda. Namun, jika kolesterol total berjumlah 200 mg/dL atau lebih,
atau HDL kurang dari 40 mg/dL, Anda perlu melakukan pemeriksaan
kolesterol lengkap yang mencakup LDL dan trigliserida.
Kadar
kolesterol yang kurang dari 200 mg/dL masih bisa ditoleransi. Jumlah kadar
kolesterol 200-239 mg/dL sudah masuk pada ambang batas tinggi. Jika jumlahnya
mencapai 240 mg/dL atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi.
PENGOBATAN KOLESTEROL TINGGI
Jika hasil diagnosis menyatakan bahwa Anda menderita kolesterol tinggi, biasanya dokter akan terlebih dahulu menyarankan Anda untuk mengubah pola makan, tidak merokok, dan menambah frekuensi berolah raga. Saran ini juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari meski dalam keadaan sehat untuk membantu mencegah kolesterol tinggi.
Mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan lemak jenuh yang
rendah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat di
dalam tubuh. Upayakan untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak
jenuh tinggi, seperti tertera di bawah ini.
·
Daging kambing
·
Daging bebek dan kulit
·
Kulit ayam
·
Jeroan
·
Otak sapi
·
Santan
·
Kerupuk
·
Kue dan biskuit
·
Telur burung puyuh
·
Cumi
Secara keseluruhan, rata-rata pria tidak boleh mengonsumsi lemak
jenuh lebih dari 30 gram per hari. Untuk wanita, konsumsi lemak jenuh tidak
boleh lebih dari 20 gram per hari. Cara mengetahui kadar lemak jenuh yang Anda
makan bisa dilihat pada daftar takaran yang tertera di kemasan produk.
Sebagian besar ahli nutrisi percaya bahwa zat lemak yang
terkandung di dalam avokad dan minyak ikan tuna, makarel, dan salmon baik untuk
kesehatan. Zat tersebut dikenal sebagai asam lemak omega-3.
Bagi penderita kadar trigliserida tinggi,
disarankan mengonsumsi asam lemak omega-3 agar kadar trigliserida mereka turun.
Mengonsumsi makanan yang mengandung gizi omega-3, seperti ikan sebanyak dua
kali seminggu, diyakini bermanfaat baik bagi mereka yang memiliki kadar trigliserida
tinggi di dalam darah. Namun jangan mengonsumsinya berlebihan karena kadar
omega-3 dalam tubuh yang tinggi dapat memicu terjadinya obesitas.
Mengatasi
kolesterol tinggi dengan obat
Jika dalam beberapa bulan kolesterol tidak kunjung turun, meski
Anda sudah mempraktikkan gaya hidup sehat, maka dokter dapat menyarankan Anda
untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol.
Ada beberapa jenis obat penurun kolesterol dan masing-masing
obat tersebut berfungsi dengan cara yang berbeda-beda. Untuk mengetahui obat yang
cocok dengan Anda, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jika
Anda juga memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi,
kemungkinan besar dokter akan memberikan resep obat untuk menurunkannya.
Beberapa obat penurun kadar kolesterol dalam darah yang bisa diresepkan oleh
dokter adalah statin, aspirin, dan ezetimibe.
Statin berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dengan cara
memblokir enzim dalam hati yang bertugas memproduksi kolesterol. Jika
diresepkan oleh dokter, biasanya pasien tersebut akan mengonsumsi statin untuk
seumur hidup. Sebab jika statin tidak diberikan, maka kadar kolesterol bisa
kembali naik dan bisa meningkatkan risiko penyakit lain yang terkait, seperti serangan jantung.
Beberapa jenis obat-obatan statin yang dapat disarankan dokter
adalah simvastatin, atorvastatin, dan
rosuvastatin. Namun ada sebagian orang yang intoleran terhadap statin dan
mengalami efek samping saat mengonsumsinya. Efek samping yang biasa muncul
berupa gangguan pada perut dan nyeri otot.
Selain statin, pemberian aspirin dengan dosis rendah mungkin
akan disarankan oleh dokter juga. Dosis rendah aspirin juga bisa mencegah
terbentuknya gumpalan darah. Aspirin umumnya tidak boleh dikonsumsi oleh anak
yang masih berusia di bawah 16 tahun.
Bagi penderita kolesterol tinggi yang tidak bisa mengonsumsi
statin karena efek sampingnya, sedang mengonsumsi obat lain yang kinerjanya
bisa terganggu, atau memiliki penyakit yang bisa bertambah parah jika
menggunakan statin, maka dokter mungkin akan meresepkan ezetimibe. Obat ini
juga bisa dikombinasikan dengan statin jika penggunaan statin saja belum cukup
berhasil menurunkan kadar kolesterol. Ezetimibe bekerja dengan cara mencegah
terjadinya penyerapan kolesterol di dalam usus yang berasal dari makanan. Ezetimibe biasanya
tidak seefektif statin, namun efek samping yang ditimbulkannya lebih kecil.
Penderita dapat mengonsumsi ezetimibe dan
statin secara bersamaan jika kadar kolesterol tinggi mereka tidak cukup bisa
diturunkan hanya dengan statin. Efek samping yang timbul dari kombinasi ini
umumnya sama dengan yang muncul pada penggunaan statin saja, yaitu gangguan
pada perut atau nyeri pada otot.
Menurunkan trigiserida dengan obat
Niacin biasanya diberikan
kepada mereka yang memiliki kadar trigiserida tinggi. Niacin adalah vitamin B
yang ditemukan pada makanan maupun suplemen multivitamin. Dalam dosis tinggi
yang diberikan melalui resep, niacin mampu menurunkan trigliserida dan
meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL.
Namun penggunaan dosis tinggi juga bisa memunculkan efek samping
berupa kulit menjadi kemerahan. Efek samping ini juga bisa dikurangi dengan
menghindari konsumsi makanan pedas.
Niacin biasanya tidak akan diberikan kepada mereka yang sedang
mengalami sakit perut, sakit maag, gangguan pencernaan, atau mereka yang berisiko mengalami
kondisi-kondisi tersebut. Pengguna niacin biasanya akan disarankan menjalani
tes darah secara berkala untuk memastikan organ hati mereka berfungsi dengan
baik.
Selain niacin, obat golongan fibrat juga dapat diberikan untuk
menurunkan kadar trigliserida yang berlebihan di dalam darah. Obat ini bekerja
dengan cara menurunkan produksi kolesterol jenis VLDL (very-low-density
lipoprotein). Kolesterol jenis ini kebanyakan mengandung
trigliserida.
Selain itu, seperti yang telah disebutkan diatas, sebagian besar
ahli nutrisi percaya bahwa omega-3 dapat membantu mengatasi trigliserida yang
tinggi. Selain dari makanan, tersedia pula suplementasi omega-3 yang dapat Anda
peroleh secara bebas. Konsultasikan penggunaan zat ini kepada dokter Anda
karena bisa jadi mempengaruhi obat lain yang sedang Anda konsumsi.
PENCEGAHAN KOLESTEROL TINGGI
Kadar kolesterol tinggi bisa diturunkan dengan makanan
sehat yang mengandung gizi seimbang. Hindari atau batasi makanan berlemak
karena mengandung kolesterol. Jika kita mengonsumsi makanan berlemak
terlalu banyak, maka bisa berbahaya bagi kesehatan karena arteri bisa
tersumbat oleh endapan lemak. Terdapat dua jenis lemak, yaitu lemak jenuh dan
lemak tidak jenuh.
Agar kadar kolesterol jahat di
dalam darah tidak meningkat, disarankan untuk menghindari makanan yang
mengandung lemak jenuh. Contoh-contoh makanan yang mengandung lemak jenuh
tinggi adalah:
·
Jeroan
·
Santan
·
Otak sapi
·
Telur burung puyuh
·
Kulit ayam dan bebek
·
Daging kambing
·
Kerupuk
·
Goreng-gorengan
·
Cumi
·
Kerang
Sebaliknya, lemak tidak jenuh adalah lemak yang memberi manfaat
baik bagi kesehatan. Lemak tidak jenuh mampu meningkatkan kadar kolesterol baik
dan membantu mengurangi penyumbatan di dalam arteri. Contoh-contoh makanan yang
kaya akan lemak tidak jenuh adalah:
·
Avokad
·
Kacang-kacangan dan
biji-bijian, seperti kacang almond dan kenari
·
Minyak zaitun
·
Selai kacang alami
·
Ikan salmon, tuna, dan
tenggiri
Mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya akan serat, seperti
roti dan pasta dari biji-bijian utuh, serta buah-buahan dan sayur-sayuran,
terbukti dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol berlebih. Serat, vitamin,
dan mineral yang terkandung di dalam makanan-makanan tersebut mampu menjaga
kondisi tubuh tetap fit.
Mencegah kolesterol tinggi dengan rutin berolahraga
Olahraga secara teratur atau hidup aktif dalam keseharian bisa
membantu menaikkan kadar kolesterol baik di dalam tubuh karena olahraga atau
aktivitas fisik dapat merangsang tubuh untuk membawa endapan lemak ke dalam
hati untuk diurai. Selain itu, olahraga juga dapat menjaga kondisi jantung dan
pembuluh darah Anda tetap baik sehingga tekanan darah dan berat badan bisa
turun. Kelebihan berat badan sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat
menyebabkan peningkatan kandungan kolesterol jahat di dalam darah.
Sebaiknya lakukan olahraga secara rutin agar kadar kolesterol
Anda selalu berada di tingkat yang rendah. Kuantitas olahraga yang disarankan
adalah 2-3 jam per minggu. Olahraga yang dimaksud bisa berupa bersepeda,
berenang, atau berjalan kaki.
Hentikan kebiasaan merokok
Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat
ini dapat menghentikan aktivitas HDL (kolesterol baik) untuk mengangkut
timbunan lemak menuju organ hati sehingga mengakibatkan penyempitan arteri atau
aterosklerosis. Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa merokok merupakan
faktor risiko yang sangat besar bagi seseorang untuk mengalami serangan jantung atau stroke.
8 Buah yang Bisa Bantu Menurunkan Kolesterol
Jika tidak dikendalikan,
kolesterol tinggi bisa memicu terjadinya stroke atau bahkan serangan jantung.
Selain dengan berolahraga dan minum obat kolesterol, Anda harus perhatikan apa
saja yang Anda makan.
Mulailah mengurangi makanan
tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, dan perbanyak makan makanan sehat seperti
buah dan sayur. Ya. Ada banyak buah yang bisa membantu menurunkan kolesterol.
Tingginya kadar kolesterol
dalam darah lama kelamaan menyebabkan lemak menumpuk dan mengeras di dinding
pembuluh darah. Pada akhirnya, plak lemak ini akan mempersempit pembuluh darah
sehingga darah tidak bisa mengalir dengan lancar. Penyempitan pembuluh darah
inilah yang meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung dan/atau
stroke.
Buah-buahan mengandung serat
yang larut air. Serat larut air dapat mengikat asam empedu, sehingga dapat
menurunkan penyerapan lemak dan kolesterol dalam darah. Salah satu jenis serat
larut yang terbukti dapat menurunkan kolesterol hingga 10% adalah pektin.
Selain serat, buah-buahan juga
mengandung senyawa-senyawa kimia yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik
HDL, yang membantu memperlancar aliran darah dan mencegah terjadinya penyakit
jantung. Nah, apa saja buah penurun kolesterol yang wajib dikonsumsi
rutin?
1.
Apel
Apel, terutama kulitnya, mengandung pektin — serat larut air
yang ampuh menurunkan kolesterol. Pektin bekerja menyerap kolesterol dan lemak
jahat di dalam usus halus, untuk dibawa keluar tubuh lewat urin dan feses.
Apel juga mengandung vitamin dan antioksidan polifenol yang
membantu mengurangi peradangan. Terlebih, serat apel memberikan rasa kenyang
yang lama sehingga Anda dapat menghindari ngidam makan makanan yang tidak sehat.
2.
Alpukat
Alpukat adalah sumber lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk
kesehatan jantung. Alpukat juga kaya akan vitamin, mineral, serta, dan senyawa
yang menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh. Mengonsumsi 1 buah alpukat
per hari bisa membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL).
Penelitian menunjukan selain memengaruhi kadar kolestrol,
alpukat dapat memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama — bahkan hingga 3-5
jam setelah dikonsumsi — dan menstabilkan kadar gula darah. Alpukat juga kaya
akan glutathione, antioksidan yang berperan dalam mencegah kanker dan penyakit
jantung.
3.
Pir
Pir termasuk buah yang tinggi serat alami. Satu buah pir ukuran
sedang dapat mencukupi 16% kebutuhan serat harian Anda. Bahkan, nilai serat
buah pir lebih tinggi daripada apel. Jenis serat yang terdapat dalam pir adalah
pektin. Pektin mengikat kolesterol dan mengangkutnya keluar dari tubuh sehingga
kadar kolesterol jahat LDL dalam tubuh bisa menurun.
4.
Berries (strawberry,
blueberry, cranberry)
Keluarga beri kaya akan pektin, serat larut air yang dapat
mengikat kolesterol yang terserap di usus halus, sehingga kadar kolesterol
jahat menurun dan tergantikan dengan kolesterol baik HDL.
Pada penelitian milik Erlund et al dengan 72
subjek penelitian yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler
menunjukan bahwa asupan 2 porsi buah berry per hari (1 porsi setelah makan
siang, 1 porsi setelah makan malam) dapat meningkatkan kadar kolestrol baik HDL
dan menurunkan tekanan darah sistolik.
Pada penelitian Basu et al dengan subjek 16 wanita, asupan rutin
dari buah berry menurunkan kolestrol LDL dalam 4 minggu.
Selain itu, buah-buahan kelompok berry ini juga tinggi akan
polifenol, antioksidan yang baik dalam tubuh.
5.
Anggur
Sama dengan buah yang lainnya, anggur juga kaya akan serat larut
air yang dapat mengikat kolestrol yang terserap di usus halus.
Penelitian menunjukan bahwa anggur memiliki senyawa antioksidan
tinggi, apalagi anggur merah. Antioksidan dapat membantu meningkatkan kolestrol
HDL dan menurunkan kolestrol jahat LDL serta trigliserida dalam darah. Itu
sebabnya anggur menjadi camilan yang sangat baik untuk orang-orang yang
memiliki aterosklerosis koroner.
Antioksidan quercetin yang hadir dalam anggur juga dapat melawan
peradangan di dalam tubuh.
6.
Pepaya
Pepaya merupakan buah penurun kolesterol HDL yang juga tinggi
antioksidan seperti likopen, vitamin C, dan vitamin E.
Kolestrol bisa menempel pada pembuluh darah jika terjadi
oksidasi, hingga akhirnya berkumpul membentuk plak dan menutupi pembuluh darah.
Vitamin E dan C pada pepaya akan menyatu dengan enzim yang disebut paraxonase
yang akan menghambat terjadinya oksidasi kolesterol di dalam pembuluh darah.
7.
Jambu biji
Jambu biji mengandung vitamin dan antioksidan yang bekerja
melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Kadar kalium dan serat
larut air dalam jambu biji pun dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan
darah, sementara menaikkan kadar kolesterol baik HDL yang dapat mencegah
berbagai penyakit jantung.
Penelitian yang dilakukan di Malaysia selama 9 minggu menunjukan
bahwa asupan buah jambu biji sebanyak 400 gram per hari meningkatkan total
kolestrol HDL dalam darah dan kadar antioksidan di dalam tubuh.
8.
Jeruk
Jeruk kaya akan serat larut air yang dapat mengikat kolesterol
yang terserap di usus halus. Buah penurun kolesterol berwarna oranye ini
mengandung d-limonene, senyawa kimia yang bermanfaat untuk melarutkan
kolesterol dan sekaligus membantu menghambat perkembangan kanker kanker
payudara dan kanker usus. Manfaat jeruk sebagai antikanker ini dilaporkan oleh
sebuah penelitian pada tahun 2007 silam.
Jeruk juga merupakan buah yang tinggi kadar vitamin C. Vitamin C
tidak hanya bekerja membantu mencegah penumpukan kadar kolestrol LDL, tetapi
juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.
Yuk, mulai biasakan rajin makan buah setidaknya 2-3 porsi dalam
sehari untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
BERIKUT INI ADALAH VIDEO TERJADINYA KOLESTEROL...
SUMBER :
http://www.alodokter.com/kolesterol-tinggi
http://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/11/062900220/8-buah-yang-bisa-bantu-menurunkan-kolesterol
Komentar
Posting Komentar